Apa yang dimaksud dengan riba adalah tambahan atau kelebihan yang diperoleh dalam transaksi pinjaman atau pertukaran barang sejenis tanpa adanya imbalan yang syar’i, yang dilarang dalam Islam karena mengandung unsur eksploitasi dan ketidakadilan.
Pengertian Riba dalam Islam
Secara bahasa, arti riba adalah tambahan atau berkembang. Sedangkan secara istilah syariah, riba adalah pengambilan tambahan dalam transaksi ribawi yang terjadi tanpa adanya pertukaran yang sah menurut syariat Islam.
Definisi Menurut Ulama
Para ulama mendefinisikan riba sebagai tambahan yang disyaratkan dalam transaksi pinjaman atau pertukaran barang-barang tertentu yang sejenis tanpa adanya imbalan. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa riba merupakan tambahan pada sesuatu yang khusus yang diharamkan oleh syariat.
Konsep Dasar Riba
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan riba secara komprehensif, perlu diketahui bahwa konsep riba mencakup dua aspek utama: tambahan yang tidak justified dan ketidakseimbangan dalam transaksi. Dalam konteks modern, praktik apa itu riba sering dikaitkan dengan sistem bunga bank konvensional.
Dasar Hukum Larangan Riba dalam Al-Quran
Al-Quran secara tegas melarang praktik riba melalui beberapa ayat yang turun secara bertahap. Larangan ini menunjukkan betapa seriusnya Islam dalam memberantas sistem ekonomi yang tidak adil.
Ayat-Ayat tentang Riba
Surat Ar-Rum ayat 39 merupakan ayat pertama yang membicarakan riba: “Dan sesuatu riba artinya riba yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.” Ayat ini memberikan pengertian awal tentang apa yang dimaksud dengan riba dan dampaknya.
Larangan Tegas dalam Surat Al-Baqarah
Surat Al-Baqarah ayat 275-279 memberikan penjelasan lebih detail tentang keharaman riba. Allah SWT berfirman: “Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.” Ayat ini menunjukkan betapa buruknya dampak riba bagi pelakunya.
Jenis-Jenis Riba yang Perlu Diketahui
Memahami berbagai jenis riba membantu kita lebih waspada dalam menghindari praktik yang dilarang ini. Berikut penjelasan lengkap tentang macam-macam riba:
Riba Fadhl
Riba fadhl terjadi dalam pertukaran barang-barang ribawi sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda. Misalnya, menukar emas 10 gram dengan emas 11 gram secara tunai. Jenis riba ini membantu kita memahami apa yang dimaksud dengan riba dalam konteks pertukaran barang.
Riba Nasi’ah
Riba nasi’ah adalah tambahan yang diambil karena penangguhan pembayaran. Contohnya meminjamkan uang 1 juta dengan syarat harus mengembalikan 1,2 juta setelah satu tahun. Praktik ini merupakan bentuk riba yang paling umum dalam sistem perbankan konvensional.
Riba Qardi
Riba qardi terjadi ketika pemberi pinjaman mensyaratkan tambahan pengembalian atas pinjaman yang diberikan. Jenis riba ini sangat terkait dengan pemahaman apa yang dimaksud dengan riba dalam konteks utang-piutang.
Riba Jahiliyah
Riba jahiliyah adalah praktik riba yang biasa dilakukan pada masa jahiliyah, dimana jika peminjam tidak mampu melunasi hutang pada waktunya, maka bunganya akan ditambah dan tempo pembayaran diperpanjang.
Perbedaan Riba dengan Jual Beli yang Sah
Banyak orang bertanya-tanya tentang batasan antara transaksi halal dan haram. Memahami perbedaan ini penting untuk menghindari praktik riba dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip Keadilan dalam Transaksi
Transaksi jual beli yang sah berdasarkan pada prinsip keadilan dan kerelaan kedua belah pihak. Sedangkan riba mengandung unsur pemaksaan dan ketidakadilan, dimana satu pihak diuntungkan secara tidak wajar.
Adanya Pertukaran Nilai yang Seimbang
Dalam jual beli syariah, terjadi pertukaran nilai yang seimbang antara barang/jasa dengan pembayaran. Sementara dalam riba, terjadi pengambilan keuntungan tanpa adanya pertukaran nilai yang sepadan.
Transparansi dan Kejelasan
Jual beli yang halal ditandai dengan transparansi dan kejelasan mengenai spesifikasi barang, harga, dan waktu penyerahan. Riba seringkali mengandung ketidakjelasan dan manipulasi informasi.
Dampak Negatif Riba bagi Individu dan Masyarakat
Pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan riba tidak lengkap tanpa mengetahui dampak destruktifnya. Riba bukan hanya dosa individu, tetapi juga merusak tatanan sosial dan ekonomi masyarakat.
Dampak bagi Individu
Bagi pelaku individu, riba dapat menghilangkan keberkahan harta, mematikan rasa empati, dan menjauhkan dari rahmat Allah. Harta yang diperoleh dari riba tidak akan membawa ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Pada level masyarakat, sistem riba menciptakan kesenjangan ekonomi yang semakin lebar, mematikan semangat entrepreneurship, dan menimbulkan krisis kepercayaan dalam masyarakat. Data tahun 2025 menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan sistem ekonomi syariah memiliki tingkat ketimpangan yang lebih rendah.
Krisis Moral dan Spiritual
Riba juga menyebabkan krisis moral dimana orang menjadi individualis dan materialistis. Nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial semakin terkikis oleh sistem yang mengutamakan keuntungan materi semata.
Dengan memahami secara mendalam apa yang dimaksud dengan riba dan berbagai aspeknya, diharapkan kita dapat lebih waspada dan menghindari segala bentuk praktik riba dalam kehidupan sehari-hari. Semoga penjelasan ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan muamalah kita di tahun 2025 ini.