Dzikir Pagi dan Sore: Panduan Lengkap untuk Ketenangan Hati Sehari-hari

Ilustrasi muslim berdzikir di waktu pagi dengan pemandangan alam yang tenang

Dzikir pagi dan sore adalah amalan ibadah yang dilakukan umat Muslim setiap hari dengan membaca rangkaian doa dan pujian kepada Allah SWT pada waktu pagi setelah shalat Subuh hingga terbit matahari dan sore hari setelah shalat Ashar hingga terbenam matahari.

Keutamaan Dzikir Pagi dan Sore dalam Islam

Melaksanakan dzikir pagi dan sore memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam syariat Islam. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud: “Tidaklah seorang hamba mengucapkan ‘Subhanallah wa bihamdih’ di pagi dan sore hari sebanyak seratus kali, kecuali tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan yang lebih baik darinya, kecuali orang yang mengucapkan seperti yang diucapkannya atau lebih banyak.”

Perlindungan dari Gangguan dan Bahaya

Salah satu keutamaan utama dzikir pagi dan sore adalah sebagai perlindungan dari berbagai macam gangguan, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. Dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 41-42, Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”

Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa dzikir pagi dan sore dapat melindungi dari segala macam bahaya. Beliau bersabda: “Barangsiapa yang membaca ‘Bismillahilladzi la yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa la fis samaa’i wa huwas sami’ul ‘alim’ tiga kali di pagi dan sore hari, maka tidak akan ada sesuatu pun yang membahayakannya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Pahala yang Berlipat Ganda

Amalan dzikir pagi dan sore termasuk ibadah yang ringan namun memiliki pahala yang besar. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadis: “Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai oleh Allah Yang Maha Pengasih, yaitu: ‘Subhanallah wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang rangkaian bacaan dzikir pagi dan petang, Anda dapat mempelajarinya secara detail.

Bacaan Dzikir Pagi dan Sore Lengkap

Berikut adalah kumpulan bacaan dzikir pagi dan sore yang shahih berdasarkan sunnah Rasulullah SAW dengan urutan yang mudah untuk dihafal dan diamalkan:

Bacaan Pembuka

Memulai dzikir pagi dan sore dengan membaca:

  • “A’udzu billahis sami’il ‘alimi minasy syaithanir rajim” (Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk)
  • “Bismillahilladzi la yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa la fis samaa’i wa huwas sami’ul ‘alim” (Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang membahayakan di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)

Bacaan Utama Dzikir Pagi dan Sore

Rangkaian utama dzikir pagi dan sore meliputi:

  1. Membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) satu kali
  2. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing tiga kali
  3. Membaca “Subhanallah wa bihamdih” sebanyak 100 kali
  4. Membaca “La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir” sebanyak 10 kali
  5. Membaca “Allahumma inni as’aluka ‘ilman nafi’an, wa rizqan thayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan” (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima)

Untuk versi yang lebih lengkap dan detail tentang bacaan dzikir pagi dan petang sesuai sunnah, silakan pelajari lebih lanjut.

Bacaan Penutup

Mengakhiri dzikir pagi dan sore dengan membaca:

  • “Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu an la ilaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik” (Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu)
  • “Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’udzu bika min syarri ma shana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya, wa abu’u bidzanbi faghfirli fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta” (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku berada dalam perjanjian dengan-Mu sesuai dengan kemampuanku, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui nikmat-Mu atasku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau)

Bagi yang ingin mempelajari lebih dalam tentang bacaan dzikir pagi sesuai sunnah, tersedia panduan lengkap yang dapat dijadikan referensi.

Perbedaan Waktu Dzikir Pagi dan Sore

Memahami batasan waktu pelaksanaan dzikir pagi dan sore sangat penting untuk memastikan ibadah ini diterima sesuai dengan tuntunan syariat.

Waktu Dzikir Pagi

Waktu dzikir pagi dan sore pada bagian pagi dimulai dari terbit fajar (waktu Subuh) hingga terbit matahari. Namun, sebagian ulama membolehkan hingga waktu Dhuha. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi)

Praktik dzikir di pagi hari ini dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing, asalkan masih dalam batas waktu yang ditentukan.

Waktu Dzikir Sore

Waktu dzikir pagi dan sore pada bagian sore dimulai dari waktu Ashar hingga terbenam matahari. Namun, sebagian ulama memperbolehkan hingga sepertiga malam pertama. Fleksibilitas ini diberikan untuk memudahkan umat Muslim dalam melaksanakan ibadah ini tanpa terbebani.

Fleksibilitas dalam Pelaksanaan

Syariat Islam memberikan kelonggaran dalam pelaksanaan dzikir pagi dan sore. Jika seseorang lupa atau terlewat pada waktunya, diperbolehkan untuk mengqadhanya selama masih dalam hari yang sama. Namun, yang utama adalah melaksanakannya pada waktu yang telah ditentukan untuk mendapatkan keutamaan yang lebih besar.

Komunitas dzikir pagi Rodja biasanya memiliki jadwal khusus yang dapat diikuti untuk memudahkan konsistensi dalam berdzikir.

Manfaat Spiritual Dzikir Pagi dan Sore

Melaksanakan dzikir pagi dan sore secara konsisten membawa dampak positif yang nyata dalam kehidupan spiritual seorang Muslim.

Ketenangan Hati dan Pikiran

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” Dzikir pagi dan sore yang dilakukan dengan khusyuk akan menghadirkan ketenangan batin yang sulit didapatkan dari hal-hal duniawi.

Perlindungan dari Gangguan Jin dan Setan

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa dzikir pagi dan sore berfungsi sebagai perisai dari gangguan makhluk halus. Beliau bersabda: “Barangsiapa yang membaca ‘Qul huwallahu ahad’ ketika pagi dan petang sebanyak tiga kali, maka itu akan mencukupinya dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud)

Peningkatan Kualitas Iman

Konsistensi dalam melaksanakan dzikir pagi dan sore akan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Ibadah ini menjadi pengingat akan kebesaran dan kasih sayang Allah, sehingga meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan.

Penjagaan dari Musibah dan Bala

Banyak riwayat yang menyebutkan bahwa dzikir pagi dan sore dapat menjaga seseorang dari berbagai musibah dan bencana. Seorang yang rutin berdzikir akan mendapatkan perlindungan khusus dari Allah SWT dalam menghadapi tantangan hidup.

Untuk melengkapi pemahaman tentang doa dzikir pagi dan implementasinya, tersedia berbagai referensi yang dapat dipelajari.

Tips Konsisten dalam Berdzikir

Berikut beberapa tips untuk menjaga konsistensi dalam melaksanakan dzikir pagi dan sore:

  • Buat jadwal tetap setiap hari
  • Gunakan aplikasi pengingat atau alarm
  • Mulai dengan bacaan yang mudah dan ringkas
  • Bergabung dengan komunitas atau majelis dzikir
  • Pahami makna dari setiap bacaan dzikir
  • Jadikan dzikir sebagai kebutuhan spiritual, bukan kewajiban

Dengan memahami berbagai aspek tentang dzikir pagi dan sore ini, diharapkan setiap Muslim dapat mengamalkannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, sehingga mendapatkan manfaat dunia dan akhirat.

Sebagai penutup, mari kita renungkan firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 205: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” Semoga kita semua diberikan kemudahan dan konsistensi dalam melaksanakan dzikir pagi dan sore sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Pertanyaan Yang Sering Muncul

Apa itu dzikir pagi dan sore?

Dzikir pagi dan sore adalah kumpulan doa dan zikir yang dibaca pada waktu pagi setelah shubuh hingga terbit matahari dan sore hari setelah ashar hingga terbenam matahari untuk perlindungan dan ketenangan hati.

Kapan waktu yang tepat untuk dzikir pagi?

Waktu dzikir pagi dimulai setelah shalat shubuh hingga sebelum terbit matahari, sedangkan dzikir sore dimulai setelah shalat ashar hingga sebelum terbenam matahari.

Apa keutamaan membaca dzikir pagi dan sore?

Keutamaannya meliputi perlindungan dari Allah sepanjang hari, ketenangan hati, pahala yang besar, dijaga dari gangguan jin dan syaitan, serta mendekatkan diri kepada Allah.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk dzikir pagi dan sore?

Waktu yang dibutuhkan sekitar 10-15 menit untuk membaca dzikir pagi dan sore secara lengkap, tergantung kecepatan membaca dan hafalan masing-masing individu.

Apakah harus menghafal semua bacaan dzikir pagi dan sore?

Tidak harus menghafal semua sekaligus. Mulailah dengan bacaan yang mudah dan pendek, kemudian tambahkan secara bertahap seiring dengan hafalan yang semakin baik.

Bisakah dzikir pagi dibaca di siang hari jika terlupa?

Ya, jika terlupa membaca dzikir pagi, masih boleh dibaca hingga waktu dzuhur sebagai qadha, namun lebih utama membaca pada waktunya.

Laporkan Informasi yang Salah
Did you find this article helpful?
Yes
No
Dr. Siti Aisyah Binti Ali, Islamic scholar in Hadith and Islamic studies.
Staf Redaksi

Dr. Siti Aisyah Binti Ali

37 Artikel

Dr. Siti Aisyah Binti Ali is an expert in the study of Hadith, focusing on the teachings of Sunan Abu Dawud, Sunan An-Nasa’i, and other classical Hadith collections. She holds a Ph.D. in Islamic studies and is an advocate for understanding the historical context of Hadith to apply its wisdom in modern-day practices. She lectures on Hadith authenticity, classification, and the integration of these teachings into everyday life.