Shalat Sunnah Rawatib: Jenis, Waktu, dan Keutamaannya

Ilustrasi seseorang sedang melaksanakan shalat sunnah rawatib di masjid

Shalat sunnah rawatib apa saja yang dapat dilakukan oleh umat Muslim meliputi shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat wajib, dengan total 12 rakaat yang terdiri dari 2 rakaat sebelum Subuh, 2 atau 4 rakaat sebelum Dzuhur, 2 rakaat sesudah Dzuhur, 2 rakaat sesudah Maghrib, dan 2 rakaat sesudah Isya. Pelajari lebih lanjut tentang shalat sunnah yang ada dalam Islam dan Pelajari tentang sunnah shalat dan manfaatnya sebagai bagian dari ibadah tambahan yang dianjurkan. Kenali jenis-jenis shalat sunnah rawatib yang dapat dilakukan serta Kenali apa itu shalat sunnah rawatib dan tujuannya dalam memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

Jenis-Jenis Shalat Sunnah Rawatib yang Wajib Dilakukan

Shalat sunnah rawatib apa saja yang perlu diketahui oleh setiap Muslim terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu shalat sunnah rawatib muakkad (yang sangat dianjurkan) dan ghairu muakkad (yang kurang dianjurkan). Shalat sunnah rawatib muakkad berjumlah 10 atau 12 rakaat sesuai dengan perbedaan pendapat ulama, sementara ghairu muakkad mencakup shalat tambahan lainnya. Berikut adalah rincian lengkapnya:

Shalat Sunnah Rawatib Muakkad

Shalat sunnah rawatib muakkad merupakan shalat sunnah yang sangat dianjurkan karena Rasulullah SAW hampir tidak pernah meninggalkannya. Pelajari lebih lanjut tentang shalat sunnah rawatib muakkad yang utama dalam kehidupan sehari-hari. Jenis-jenisnya meliputi:

  • 2 rakaat sebelum shalat Subuh
  • 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Dzuhur
  • 2 rakaat sesudah shalat Dzuhur
  • 2 rakaat sesudah shalat Maghrib
  • 2 rakaat sesudah shalat Isya

Dengan melaksanakan shalat sunnah rawatib apa saja yang termasuk muakkad, seorang Muslim dapat meningkatkan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Shalat Sunnah Rawatib Ghairu Muakkad

Shalat sunnah rawatib ghairu muakkad adalah shalat sunnah yang masih dianjurkan meskipun tingkat kesunnahannya lebih rendah daripada muakkad. Contohnya termasuk 2 rakaat sebelum shalat Ashar dan 2 rakaat sebelum shalat Maghrib. Meskipun tidak sekuat muakkad, shalat ini tetap memiliki keutamaan yang besar.

Keutamaan dan Manfaat Shalat Sunnah Rawatib

Melaksanakan shalat sunnah rawatib apa saja yang telah ditetapkan membawa banyak keutamaan spiritual. Salah satunya adalah sebagai penyempurna kekurangan dalam shalat wajib. Rasulullah SAW bersabda bahwa shalat sunnah rawatib akan menutupi kekurangan yang mungkin terjadi dalam shalat fardhu.

Manfaat lainnya termasuk meningkatkan ketakwaan, mendekatkan diri kepada Allah, serta memberikan ketenangan batin. Dengan rutin mengerjakan shalat sunnah rawatib, seorang Muslim dapat merasakan kedamaian dan keberkahan dalam hidupnya.

Panduan Praktis Shalat Sunnah Rawatib yang Benar

Untuk melaksanakan shalat sunnah rawatib apa saja dengan benar, ikuti panduan berikut. Pertama, pastikan untuk mengerjakan shalat sunnah rawatib pada waktunya, yaitu sebelum atau sesudah shalat wajib. Kedua, niatkan shalat tersebut dengan ikhlas karena Allah SWT.

Ketiga, Pelajari langkah-langkah shalat sunnah ashar dengan benar jika Anda ingin menambahkan shalat sunnah sebelum Ashar. Keempat, Pelajari cara melaksanakan shalat sunnah isya dengan sempurna untuk shalat ba’diyah Isya. Kelima, jaga konsistensi dalam melaksanakan shalat sunnah rawatib agar menjadi kebiasaan yang baik.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat melaksanakan shalat sunnah rawatib apa saja dengan tepat dan meraih keutamaannya secara maksimal.

Pertanyaan Yang Sering Muncul

Apa saja shalat sunnah rawatib yang diajarkan Rasulullah?

Shalat sunnah rawatib terdiri dari rawatib muakkad (sangat dianjurkan) dan ghoiru muakkad. Rawatib muakkad antara lain: 2 rakaat sebelum subuh, 2 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat setelah zuhur, 2 rakaat setelah maghrib, dan 2 rakaat setelah isya.

Berapa jumlah rakaat shalat sunnah rawatib dalam sehari?

Total shalat sunnah rawatib muakkad berjumlah 12 rakaat: 2 sebelum subuh, 4 sebelum zuhur, 2 setelah zuhur, 2 setelah maghrib, dan 2 setelah isya. Ditambah rawatib ghoiru muakkad yang jumlahnya bervariasi.

Kapan waktu pelaksanaan shalat sunnah rawatib?

Waktunya mengikuti shalat wajib: sebelum subuh, sebelum dan setelah zuhur, setelah maghrib, dan setelah isya. Shalat rawatib dilakukan tepat sebelum atau setelah shalat wajib, kecuali rawatib subuh yang hanya sebelum subuh.

Apa keutamaan shalat sunnah rawatib?

Keutamaannya sangat besar, diantaranya: melengkapi kekurangan shalat wajib, meninggikan derajat di surga, dan mendapatkan cinta Allah. Rasulullah bersabda barang siapa menjaga 12 rakaat rawatib, Allah akan membangunkan rumah di surga.

Bolehkah mengqadha shalat sunnah rawatib yang terlewat?

Untuk rawatib subuh, boleh diqadha setelah terbit matahari atau setelah zuhur. Untuk rawatib lainnya, sebagian ulama membolehkan mengqadha di waktu lain, namun yang utama dilakukan pada waktunya.

Apakah shalat sunnah rawatib harus berjamaah?

Tidak wajib berjamaah. Shalat sunnah rawatib biasanya dilakukan sendiri-sendiri (munfarid) di rumah atau masjid. Namun boleh juga dilakukan berjamaah jika ada kesempatan tanpa mengkhususkan.

Laporkan Informasi yang Salah
Did you find this article helpful?
Yes
No
Ustadzah Siti Rahmawati, expert in Islamic finance and lifestyle.
Staf Redaksi

Ustadzah Siti Rahmawati

37 Artikel

Ustadzah Siti Rahmawati is a well-known educator and consultant in the field of Islamic financial systems, with a special focus on Sharia-compliant investments, banking, and insurance. She also integrates a holistic lifestyle approach, teaching Islamic finance principles alongside healthy living practices based on traditional Islamic teachings. Her mission is to help the community live a prosperous life both spiritually and financially.