Shalat Tarawih: Sunnah atau Wajib? Panduan Lengkap Menurut Islam

Jamaah shalat tarawih di masjid dengan suasana Ramadan yang khusyuk

Shalat tarawih adalah ibadah sunnah mu’akkadah (sangat dianjurkan) yang dilaksanakan pada bulan Ramadan, bukan termasuk dalam shalat wajib yang harus dikerjakan oleh setiap muslim. Meskipun memiliki keutamaan besar, status hukum shalat tarawih sunnah atau wajib telah jelas berdasarkan kesepakatan ulama bahwa ia merupakan sunnah, bukan kewajiban. Kenali berbagai syarat wajib shalat yang harus dipenuhi untuk memahami perbedaan mendasar antara ibadah wajib dan sunnah dalam Islam.

Apakah Shalat Tarawih Sunnah atau Wajib?

Berdasarkan ijma’ (konsensus) ulama dari berbagai mazhab, shalat tarawih hukumnya adalah sunnah mu’akkadah, bukan wajib. Hal ini didukung oleh hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan bahwa beliau melaksanakan shalat tarawih namun tidak mewajibkannya kepada umatnya. Temukan jawaban apakah shalat tarawih wajib atau tidak secara lebih mendalam melalui penjelasan para ulama terkemuka.

Dasar Hukum Shalat Tarawih

Dasar pelaksanaan shalat tarawih berasal dari hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang menyatakan: “Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Hadis ini menjadi landasan utama bahwa shalat tarawih bersifat sunnah, bukan kewajiban.

Perbedaan Pendapat di Kalangan Ulama

Meskipun mayoritas ulama sepakat bahwa shalat tarawih sunnah, terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaatnya. Namun, semua sepakat bahwa ia tidak termasuk dalam kategori shalat wajib seperti shalat lima waktu.

Sejarah dan Asal-usul Shalat Tarawih

Shalat tarawih memiliki sejarah panjang dalam tradisi Islam. Nabi Muhammad SAW pertama kali melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid, namun kemudian beliau khawatir jika hal tersebut akan diwajibkan kepada umatnya. Pelajari tentang apa itu shalat wajib dan mengapa penting untuk memahami konteks historis perkembangan ibadah dalam Islam.

Perkembangan di Masa Khulafaur Rasyidin

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih dikembangkan dengan pelaksanaan berjamaah yang teratur. Umar mengumpulkan masyarakat untuk shalat tarawih berjamaah dengan satu imam, dan inilah yang menjadi cikal bakal tradisi tarawih berjamaah yang kita kenal today.

Makna Kata “Tarawih”

Kata “tarawih” berasal dari bahasa Arab yang berarti “istirahat” atau “santai”. Dinamakan demikian karena para sahabat biasanya beristirahat sejenak setelah setiap empat rakaat sebelum melanjutkan shalat lagi.

Panduan Praktis Menjalankan Shalat Tarawih

Melaksanakan shalat tarawih memiliki tata cara tertentu yang perlu diperhatikan. Meskipun tidak seketat Pelajari lebih lanjut tentang syarat wajib shalat jumat, terdapat adab dan tata cara yang dianjurkan untuk mendapatkan keutamaan maksimal dari ibadah ini.

Tata Cara Pelaksanaan

  • Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya
  • Biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid
  • Jumlah rakaat bervariasi antara 8, 20, atau 36 rakaat sesuai mazhab
  • Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam
  • Diselingi dengan istirahat setelah setiap empat rakaat

Adab dan Sunnah dalam Shalat Tarawih

Beberapa adab yang dianjurkan dalam melaksanakan shalat tarawih antara lain: menghadiri shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an dengan tartil, tidak terburu-buru, dan menjaga kekhusyukan.

Keutamaan Shalat Tarawih Sebagai Sunnah

Meskipun bukan termasuk shalat wajib, shalat tarawih memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang melaksanakan shalat tarawih dengan iman dan ikhlas, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Pelajari lebih lanjut apakah shalat ied wajib untuk dilakukan sebagai perbandingan dengan keutamaan shalat sunnah lainnya.

Pahala yang Dijanjikan

Setiap muslim yang melaksanakan shalat tarawih akan mendapatkan pahala seperti shalat semalam penuh. Keutamaan ini membuat banyak umat Muslim bersemangat melaksanakannya meskipun hukumnya sunnah.

Manfaat Spiritual dan Sosial

Selain pahala, shalat tarawih juga memiliki manfaat memperkuat silaturahmi, meningkatkan kebersamaan, dan memperdalam pemahaman Al-Qur’an melalui bacaan imam shalat.

Perbedaan Shalat Tarawih dan Shalat Wajib

Memahami perbedaan antara shalat tarawih dan shalat wajib sangat penting untuk menghindari kekeliruan dalam beribadah. Sebutkan syarat wajib shalat yang penting untuk dipahami sebagai dasar pembeda antara kedua jenis shalat ini.

Aspek Hukum dan Konsekuensi

Shalat wajib memiliki konsekuensi dosa jika ditinggalkan, sementara shalat tarawih tidak. Namun, meninggalkan shalat tarawih berarti kehilangan keutamaan dan pahala besar yang dijanjikan.

Perbedaan dalam Pelaksanaan

Shalat wajib memiliki waktu yang tetap dan ketat, sementara shalat tarawih hanya dilaksanakan pada bulan Ramadan. Shalat wajib juga memiliki rukun dan syarat yang lebih baku dibandingkan shalat tarawih.

Dalam kesimpulan, meskipun shalat tarawih bukan termasuk ibadah wajib, keutamaannya sangat besar sehingga layak untuk dilaksanakan secara konsisten. Temukan apakah shalat ied wajib atau sunnah dalam artikel ini untuk memahami lebih lanjut tentang klasifikasi ibadah-ibadah lainnya dalam Islam.

Pertanyaan Yang Sering Muncul

Apakah shalat tarawih hukumnya sunnah atau wajib?

Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkad (sangat dianjurkan) berdasarkan kesepakatan ulama, bukan wajib.

Berapa rakaat shalat tarawih yang disunnahkan?

Shalat tarawih biasanya dilaksanakan 8 atau 20 rakaat, dengan witir 3 rakaat. Keduanya memiliki dasar dalam sunnah.

Apakah boleh shalat tarawih sendirian di rumah?

Boleh, namun lebih utama dilaksanakan berjamaah di masjid karena pahalanya lebih besar menurut hadits Nabi Muhammad SAW.

Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Waktu shalat tarawih adalah setelah shalat Isya hingga sebelum waktu subuh, namun lebih utama dilaksanakan di awal malam.

Apakah wanita boleh shalat tarawih di masjid?

Wanita boleh shalat tarawih di masjid dengan syarat menutup aurat dan tidak menimbulkan fitnah, namun lebih utama di rumah.

Bagaimana jika meninggalkan shalat tarawih?

Tidak berdosa karena hukumnya sunnah, namun meninggalkan keutamaan dan pahala besar yang hanya ada di bulan Ramadan.

Laporkan Informasi yang Salah
Did you find this article helpful?
Yes
No
Dr. Siti Aisyah Binti Ali, Islamic scholar in Hadith and Islamic studies.
Staf Redaksi

Dr. Siti Aisyah Binti Ali

37 Artikel

Dr. Siti Aisyah Binti Ali is an expert in the study of Hadith, focusing on the teachings of Sunan Abu Dawud, Sunan An-Nasa’i, and other classical Hadith collections. She holds a Ph.D. in Islamic studies and is an advocate for understanding the historical context of Hadith to apply its wisdom in modern-day practices. She lectures on Hadith authenticity, classification, and the integration of these teachings into everyday life.